Skrin.id – Film horor semakin memiliki peminat yang tinggi pada tahun ini, genre horor sepanjang masa selalu mendapatkan tempat dihati masyarakat luas. Jadi bisa dikatakan telah banyak filmmaker yang membuat kombinasi dengan genre lainnya hingga hari ini. Sama halnya yang telah dilakukan olejh dion pada film Ghost Writer. Dalam ceritanya Naya (Tatjana Saphira) dia menemukan sebuah buku diary di dalam rumah tua yang dia tinggali. Akibat dari masalah ekonomi yang dia hadapi untuk membayai sekolah adiknya Darto yang diperankan oleh Endy Arfin, dan dia juga mendapatkan rayuan dari pacarnya (Deva Mahendra), sehingga dia (Naya) membuat sebuah novel dari buku diary yang ditemukannya tersebut.
Namun sangat disayangkan, Galih yang diperankan oleh Ge Pamungkas sang pemilik diary tersebut tidak mau menerimanya. Karena Naya mengambil buku diary tersebut tanpa meminta izin padanya. Tidak sampai disini, Bening yang diperankan oleh Asmara Abigail sering memberikan gangguan pada Naya dan juga adiknya. Lantas siapakah sosok Bening dalam film ini dan apakah Naya berhasil mendapatkan izin dari Galih?
Review Film Ghost Writer 2019

Cerita horor yang dilengkapi dengan komedi
Melihat pada tayangan cuplikannya, pastinya Anda dapat menyimpulkan bagaimana alur cerita pada film Ghost Writer ini yang penuh dengan cerita horor dan juga komedi. Yang menjadi special pada film Ghost Writer ini, Ernest Prakasa tidak hanya mengkombinasikan keduanya, namun lebih pada saling melengkapi antara yang satu dengan lainnya. Bisa dikatakan ini adalah bukan yang sempurna, namun film Ghost Writer masih dapat dikatakan sebagai film yang terarah dan juga rapi. Saat nuansa masuk pada hal-hal horor ini akan membuat para penonton takut dan tidak mau membuka mata sesaat. Namun saat sedang dalam adegan komedi, momen humor recehnya ada dan tidak menunjukan sisi horo yang flop. Lebih menariknya lagi saat melihat mimik dan punchline pada dialog yang dilakukan pemain sudah dapat membuat penonton tertawa.
Karakter sangat kuat pada tempatnya
Memang bisa diakui, ansambel merupakan pemain pilihan Bene Dion yang sesuai dan sangat tepat. Karakter Naya yang diperankan oleh Tatjana Saphira sangat kuat difilim ini dan dia sangatt cocok untuk peran tersebut dalam drama dan pada horonya. Akan ada momen yang sangat greged saat Naya melakukan humor di film ini. Sosok Galih yang diperankan oleh Ge Pamungkas juga tidak dapat diduga-duga dan dia tampil sangat berbeda di sini. Ge (Galih) dapat menjadi hantu yang polos, seram, kocak dan menyedihkan.
Sedangkan Bening (Asmara Abigail) sangat total dalam berperan sebagai hantu yang menyeramkan. Hal ini sangat cocok menjadi pasangan Galih (karena satunya kocak dan galak). Mereka berdua akan membuat penonton merasa simpati saat memasuki akhir film. Selanjutnya Endy Arfian munculkan sosok Darto dengan karakter yang kocak serba polos seperti remaja pada umumnya. Ditambah lagi dengan adanya kombinasi dari Moh dan Endy. Billy yang diperankan oleh Iqbal Sulaiman akan membuat nuansa didalam bioskop semakin ramai.
Ada juga aksi dari Deva Mahendra dan juga bintang komika yang lainnya hadir juga dalam film ini sebagai pelengkap. Seperti hanya sebuah makanan yakni nasi goreng, dan mereka adalah krupuk serta telurnya. Tidak untuk melebih-lebihkan nyatanya mereka adalah kekuatan dari film Ghost Writer.
Kurang maksimal pada artistiknya
Tayangan visual di film Ghost Writer mengikuti pada mood ceritanya. Saat memasuki nuansa horor terlihat gelap dan kembali dibuat tertawa. Tidak hanya itu, scoringnya juga mengikuti atmosfer disana. Namun ada yag disayangkan di sini yaitu pada bagian produksinya yang kurang maksimal. Jika kita lihat tampilan pada karakter yang di mainkan oleh Ge serta Asmara yang menjadi sosok hantu masih kurang rapi dan terbilang acak.
Film horor itu menyenangkan jika dilihat dari sisi komedinya
Tidak untuk bermaksud membandingkan dengan lainnya, film Ghost Writer cukup dibilang mirip dengan film horo komedi dari Thailand. Ada sisi yang membuat tertawa dan ada adegan menyeramkannya. Sebelumnya memang belum ada film dengan genre seperti ini yang terbilang sukses sama seperti yang di kerjakan oleh Bene Dion. Meskipun terbilang sangat drama, Bene Dion sengaja menambahkan unsur kekeluargaan di akhir film ini. Ya bisa dikatakan ini tidak masuk akal, akan tetapi akhir dari film ini masih dapat diterima secara logika.
Nah jika Anda suka dengan film-film horor komedi seperti dari Thailand, maka film Ghost Writer dapat menjadi jawaban yang tepat. Dijamin Anda akan merasakan sebuah tontonan yang menghibur, meskipun tanpa ekspektasi apa pun. Ini juga dapat untuk dijadikan sebuah tontonan relaksasi bagi Anda yang ingin menghilangkan rasa penat setelah lelah melakukan aktifitas. Tayangan film Ghost Writer diperuntukkan bagi usia di atas 13 tahun keatas, jadi Anda tidak boleh membawa anak-anak saat menonton film ini.